Minggu, 11 November 2012

National Heroes Day Celebration in Everywhere


Apresiasi berbagai daerah untuk merayakan hari pahlawan itu beda-beda. Ada yang formal sampai yang unik, pokoknya macem-macem deh. Check this!
         
           1. Amerika Serikat
ACHIEVEMENT
 
Presiden Amerika, Barack Obama memberi penghargaan dan pujian bagi para veteran militer bangsa Amerika dan keluarga mereka pada perayaan Hari Pahlawan atau Memorial Day, sementara berbagai komunitas diseluruh Amerika mengadakan perayaan mereka masing-masing.

2. Sekolah/Kaum Pelajar
    FLAG CEREMONY
   
      MENGHENINGKAN CIPTA
    
     CREATIVITY
 

 3.Surabaya
     Ini nih salah satu kota bersejarah kita bulan ini. Yap,Surabaya!
       MENGHENINGKAN CIPTA
seluruh kendaraan yang melintas di jalan utama atau protokol di Kota Surabaya dihentikan polisi. Penghentian kendaraan ini untuk melakukan hening cipta selama 60 detik memperingati Hari Pahlawan. Unik ya?


       BERZIARAH


     
      BERPUISI NON-STOP
 

Tukang becak ini  telah memecahkan rekor muri dalam baca Puisi 3 Bahasa selama 36 Jam


         LUKISAN VETERAN

Bagi seniman Surabaya dan Sidoarjo yang tergabung dalam Lenthero Art, membaca puisi dan melukis sudah cukup mengekspresikan semangat Hari Pahlawan. Apalagi yang dilukis adalah seorang veteran dan melukisnya pun di Jembatan Merah yang sudah tersohor kisahnya.



 

Famouses and Talented


Mereka pahlawan tanpa tanda jasa. Berikut ini adalah beberapa orang Indonesia yang berprestasi di Luar Negeri sana, namun tetap cinta Indonesia. Super Proud-ed<3

1. Prof Nelson Tansu. Ph,D (Seorang peraih gelar Profesor termuda di Amerika dan pakar Teknologi Nano serta Optoelektronika)

2. Dr. Yanuar Nugroho (Seorang dosen dan peneliti di Manchester Institute Of Inovation Research dan peraih Hallsworth Fellowship 2010)

3. Ken K. Soetanto (Seorang Peraih 4 gelar doktor di Jepang)

4. Sutardja (Seorang CEO dan pendiri Marvell Techology Group, AS)

5. Andre Surya ( Seorang Digital Artist dan Special Efect dalam film Terminator, Iron Man, Star Trek, Transformer)
6. Yolanda "Yo" Santoso (Seorang Branding &  Motion Graphic untuk Zack Snyder's 300, Ugly Betty, Herbie Fully Loaded, The Triangle, Desperate Housewives, dan Hulk. Dia juga dinominasikan untuk 3 Emmy Award)


7. Henricus Kusbiantoro (Seorang desainer logo yang mendesain logo America Super Bowl 2011, The Emmy Award, Samsung Beijing Olympic 2008, FIFA World Cup, Japan Airlines dan banyak lagi)


8. Oki Gunawan (Seorang Peneliti dan Inovator di bidang Teknologi Semikoduktor di IBM, New York



 
9. Muhammad Arief Budiman (Seorang pria Jawa yang menjadi Kepala Library Technologies Group dan anggota American Society for Plants Biologist dan American Association for Cancer Research
 
10. Prof Dr. Khoirul Anwar (Seorang pemilik paten sistem telekomunikasi 4G berbasis Orthogonal Frequency Division Multiplexing atau OFDM dan bekerja di Institute of Science and Technology, Jepang)
 





Sabtu, 10 November 2012

"MERDEKA ATAU MATI"




      Sutomo (lahir di Surabaya Jawa Timur, 3 oktober 1920 – meninggal di Padang Arafah Arab Saudi, 7 oktober 1981 pada umur 61 tahun) lebih dikenal dengan sapaan akrab oleh rakyat sebagai Bung Tomo, adalah pahlawan yang terkenal karena peranannya dalam membangkitkan semangat rakyat untuk melawan kembalinya penjajah Belanda melalui tentara , yang berakhir dengan pertempuran 10 November 1945 yang hingga kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Masa muda
      Sutomo dibesarkan di rumah yang sangat menghargai pendidikan. Ia berbicara dengan terus terang dan penuh semangat. Ia suka bekerja keras untuk memperbaiki keadaan. Pada usia 12 tahun, ketika ia terpaksa meninggalkan pendidikannya di MULO, Sutomo melakukan berbagai pekerjaan kecil-kecilan untuk mengatasi dampak depresi yang melanda dunia saat itu. Belakangan ia menyelesaikan pendidikan HBS-nya lewat korespondensi, namun tidak pernah resmi lulus.
Sutomo kemudian bergabung dengan KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Belakangan Sutomo menegaskan bahwa filsafat kepanduan, ditambah dengan kesadaran nasionalis yang diperolehnya dari kelompok ini dan dari kakeknya, merupakan pengganti yang baik untuk pendidikan formalnya. Pada usia 17 tahun, ia menjadi terkenal ketika berhasil menjadi orang kedua di Hindia Belanda yang mencapai peringkat Pandu Garuda. Sebelum pendudukan Jepang pada 1942, peringkat ini hanya dicapai oleh tiga orang Indonesia.
Pemimpin Perjuangan Pertempuran Surabaya 10 November 1945
Sutomo pernah menjadi seorang jurnalis yang sukses. Kemudian ia bergabung dengan sejumlah kelompok politik dan sosial. Ketika ia terpilih pada 1944 untuk menjadi anggota Gerakan Rayat Baru yang disponsori Jepang, hampir tak seorang pun yang mengenal dia. Namun semua ini mempersiapkan Sutomo untuk peranannya yang sangat penting, ketika pada Oktober dan November 1945, ia menjadi salah satu Pemimpin yang menggerakkan dan membangkitkan semangat rakyat Surabaya, yang pada waktu itu Surabaya diserang habis-habisan oleh tentara-tentara NICA. Sutomo terutama sekali dikenang karena seruan-seruan pembukaannya di dalam siaran-siaran radionya yang penuh dengan emosi.
Meskipun Indonesia kalah dalam Pertempuran 10 November itu, kejadian ini tetap dicatat sebagai salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah Kemerdekaan Indonesia.
Setelah kemerdekaan
Setelah kemerdekaan Indonesia, Sutomo sempat terjun dalam dunia politik pada tahun 1950-an, namun ia tidak merasa bahagia dan kemudian menghilang dari panggung politik. Pada akhir masa pemerintahan Soekarno dan awal pemerintahan Suharto yang mula-mula didukungnya, Sutomo kembali muncul sebagai tokoh nasional.
Padahal, berbagai jabatan kenegaraan penting pernah disandang Bung Tomo. Ia pernah menjabat Menteri Negara Urusan Bekas Pejuang Bersenjata/Veteran sekaligus Menteri Sosial Ad Interim pada 1955-1956 di era Kabinet Perdana Menteri Burnahuddin Harahap. Bung Tomo juga tercatat sebagai anggota DPR pada 1956-1959 yang mewakili Partai Rakyat Indonesia.
Namun pada awal 1970-an, ia kembali berbeda pendapat dengan pemerintahan orde baru. Ia berbicara dengan keras terhadap program-program Suharto sehingga pada 11 april 1978 ia ditahan oleh pemerintah Indonesia yang tampaknya khawatir akan kritik-kritiknya yang keras. Baru setahun kemudian ia dilepaskan oleh Suharto. Meskipun semangatnya tidak hancur di dalam penjara, Sutomo tampaknya tidak lagi berminat untuk bersikap vokal.
Ia masih tetap berminat terhadap masalah-masalah politik, namun ia tidak pernah mengangkat-angkat peranannya di dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Ia sangat dekat dengan keluarga dan anak-anaknya, dan ia berusaha keras agar kelima anaknya berhasil dalam pendidikannya.
Sutomo sangat bersungguh-sungguh dalam kehidupan imannya, namun tidak menganggap dirinya sebagai seorang Muslim saleh, ataupun calon pembaharu dalam agama. Pada 7 oktober 1981 ia meninggal dunia di Padang Arafah, ketika sedang menunaikan ibadah haji. Berbeda dengan tradisi untuk memakamkan para jemaah haji yang meninggal dalam ziarah ke tanah suci, jenazah Bung Tomo dibawa kembali ke tanah air dan dimakamkan bukan di sebuah Taman Makam Pahlawan, melainkan di Tempat Pemakaman Umum Ngagel di Surabaya.

Gelar Pahlawan Nasional
Setelah pemerintah didesak oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Fraksi Partai Golkar (FPG) agar memberikan gelar pahlawan kepada Bung Tomo pada 9 November 2007 Akhirnya gelar pahlawan nasional diberikan ke Bung Tomo bertepatan pada peringatan hari pahlawan. tanggal 10 November 2008 Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Telekomonika Kabinet Indonesia Bersatu,Muhammad Nuh pada tanggal 2 November 2008 di Jakarta

Kontroversi
Pada tahun 1950-an di Surabaya, Bung Tomo berusaha sebagai penolong tukang becak pertama yakni dengan mendirikan pabrik sabun melalui uang iuran tukang becak untuk pendirian pabrik sabun. Pabrik tersebut didirikan oleh dan untuk tukang becak akan tetapi kelanjutan ide pendirian pabrik sabun berhasil nihil dan tanpa adanya pertanggungan-jawaban keuangan. 

Pidato bung tomo
Bismillahirrahmanirrahim …
Merdeka !!!
Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia, terutama, saudara-saudara penduduk kota Surabaya. Kita semuanya telah mengetahui bahwa hari ini tentara Inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua. Kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan, menyerahkan senjata-senjata yang kita rebut dari tentara Jepang.
Mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan. Mereka telah minta supaya kita semua datang kepada mereka itu dengan membawa bendera putih tanda menyerah kepada mereka.

Saudara-saudara, didalam pertempuran-pertempuran yang lampau, kita sekalian telah menunjukkan bahwa rakyat Indonesia di Surabaya, pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku, pemuda-pemuda yang berasal dari Sulawesi, pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali, pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan, pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera, pemuda Aceh, pemuda Tapanuli & seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini, didalam pasukan-pasukan mereka masing-masing dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung, telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol, telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana.

Hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu, saudara-saudara dengan mendatangkan presiden & pemimpin-pemimpin lainnya ke Surabaya ini, maka kita tunduk untuk menghentikan pertempuran. Tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri, dan setelah kuat sekarang inilah keadaannya.

Saudara-saudara, kita semuanya, kita bangsa Indonesia yang ada di Surabaya ini akan menerima tantangan tentara Inggris ini. Dan kalau pimpinan tentara Inggris yang ada di Surabaya ingin mendengarkan jawaban rakyat Indonesia, ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini. Dengarkanlah ini hai tentara Inggris, ini jawaban rakyat Surabaya, ini jawaban pemuda Indonesia kepada kau sekalian.

Hai tentara Inggris !

Kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih takluk kepadamu, menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu, kau menyuruh kita membawa senjata-senjata yang kita rampas dari Jepang untuk diserahkan kepadamu.

Tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekalian akan mengancam kita untuk menggempur kita dengan seluruh kekuatan yang ada. Tetapi inilah jawaban kita: Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah & putih, maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga!

Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah keadaan genting tetapi saya peringatkan sekali lagi, jangan mulai menembak, baru kalau kita ditembak, maka kita akan ganti menyerang mereka itu.

Kita tunjukkan bahwa kita adalah benar-benar orang yang ingin merdeka. Dan untuk kita, saudara-saudara, lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap: MERDEKA atau MATI.

Dan kita yakin, saudara-saudara, pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita sebab Allah selalu berada di pihak yang benar, percayalah saudara-saudara, Tuhan akan melindungi kita sekalian

Allahu Akbar..!
Allahu Akbar..!
Allahu Akbar…!
MERDEKA!!!

Jumat, 09 November 2012

Chronical of 10 November



Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya, Mayor Jenderal Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945.


    Ultimatum tersebut kemudian dianggap sebagai penghinaan bagi para pejuang dan rakyat yang telah membentuk banyak badan-badan perjuangan / milisi. Ultimatum tersebut ditolak oleh pihak Indonesia dengan alasan bahwa Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri, dan Tentara Keamanan Rakyat TKR juga telah dibentuk sebagai pasukan negara. Selain itu, banyak organisasi perjuangan bersenjata yang telah dibentuk masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar yang menentang masuknya kembali pemerintahan Belanda yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia.

   Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan berskala besar, yang diawali dengan pengeboman udara ke gedung-gedung pemerintahan Surabaya, dan kemudian mengerahkan sekitar 30.000 infanteri, sejumlah pesawat terbang, tank, dan kapal perang.

   Inggris kemudian membombardir kota Surabaya dengan meriam dari laut dan darat. Perlawanan pasukan dan milisi Indonesia kemudian berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk. Terlibatnya penduduk dalam pertempuran ini mengakibatkan ribuan penduduk sipil jatuh menjadi korban dalam serangan tersebut, baik meninggal maupun terluka.
Bung Tomo di Surabaya, salah satu pemimpin revolusioner Indonesia yang paling dihormati. Foto terkenal ini bagi banyak orang yang terlibat dalam Revolusi Nasional Indonesia mewakili jiwa perjuangan revolusi utama Indonesia saat itu.

   Di luar dugaan pihak Inggris yang menduga bahwa perlawanan di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo tiga hari, para tokoh masyarakat seperti pelopor muda Bung Tomo yang berpengaruh besar di masyarakat terus menggerakkan semangat perlawanan pemuda-pemuda Surabaya sehingga perlawanan terus berlanjut di tengah serangan skala besar Inggris.

   Tokoh-tokoh agama yang terdiri dari kalangan ulama serta kyai-kyai pondok Jawa seperti KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah serta kyai-kyai pesantren lainnya juga mengerahkan santri-santri mereka dan masyarakat sipil sebagai milisi perlawanan (pada waktu itu masyarakat tidak begitu patuh kepada pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat kepada para kyai) shingga perlawanan pihak Indonesia berlangsung lama, dari hari ke hari, hingga dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran skala besar ini mencapai waktu sampai tiga minggu, sebelum seluruh kota Surabaya akhirnya jatuh di tangan pihak Inggris.
   Setidaknya 6,000 - 16,000 pejuang dari pihak Indonesia tewas dan 200,000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya. Korban dari pasukan Inggris dan India kira-kira sejumlah 600 - 2000 tentara.  Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribuan korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada hari 10 November ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Republik Indonesia hingga sekarang.

Poetry


DIPONEGORO
Chairul Anwar 

Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api


Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.

MAJU

Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.

Sekali berarti
Sudah itu mati
.

MAJU

Bagimu Negeri
Menyediakan api.

Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai

Maju
Serbu
Serang
Terjang

Hal yang Dapat Kita Lakukan Untuk Memperingati Hari Pahlawan


1. Belajar – adalah hal yang paling utama dalam mengisi kemerdekaan. Belajar tidak harus berbentuk sekolah formil yang menjadi kewajiban di Negara ini. Banyak sekali media-media pembelajaran yang bisa gunakan untuk mendapatkan ilmu, paling tidak mendapatkan pengalaman. Tapi bukan belajar untuk hal negative dong ya, apa gunanya belajar kalau tidak menjadikan manusia yang bermoral. Dengan banyak belajar dan mendapatkan pengalaman, setidaknya kita selaku kaum muda telah belajar mandiri tanpa banyak mengeluh dan meminta dari Negara ini. Pendidikan itu penting.
Jangan tanyakan apa yang sudah diberikan Negara untukmu, tapi tanyakan apa yang sudah kau berikan untuk negaramu.

2. Terjun kedunia sosial – banyak sekali dunia sosial yang bisa dipilih untuk saling berbagi antar sesama umat manusia terlebih kita ini saudara sebangsa. Media dunia sosial pun sudah sangat banyak yang bisa digunakan di era teknologi informasi ini, jadi kita tidak harus terjun langsung ke-lapangan untuk bersosialisasi. Itulah mengapa situs-situs jejaring disebut juga jejaring rena hanya dengan sebuah media kita sudah bisa bersosialisasi antar sesama.
Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang berarti tidak bisa hidup tanpa ada manusia lain disekitarnya.

3. Menggeluti olahraga – Olahraga saat ini tidak hanya sekedar untuk menyehatkan tubuh saja. Olahraga juga dimanfaatkan untuk ajang berkomunitas antar sesama pecintanya. Semangat berolahraga pada kaum muda saat ini sudah mulai berkurang, jauh lebih rendah dibandingkan saat kita masih kecil dulu. Nongkrong di mall, di cafĂ© dengan teman-teman serasa lebih menyenangkan dari pada harus bermandikan keringat saat berolahraga. Padahal banyak sekali manfaat dari berolahraga. Selain menjadikan tubuh sehat, berolahraga juga dapat menjauhkan diri dari kegiatan-kegitan yang dapat merusak kesehatan seperti narkoba. Berolahraga tidak harus mahal sampai mengeluarkan uang yang banyak, jogging adalah olahraga yang paling murah dan sangat menyehatkan.
Mens sana in corpore sano – Didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

4. Berpolitik – Mungkin terjun untuk berpolitik bukanlah sebuah pilihan, namun paling tidak anak muda itu harus menyimak kondisi politik di negerinya sendiri. Walau tidak mengerti soal politik itu sendiri, dengan hanya menyimak perkembangan politik yang terjadi paling tidak dapat menggugah rasa prihatin akan kondisi negeri ini.

5. Berwirausaha – Banyak pelajaran yang bisa diambil dalam berwirausaha. Berwirausaha akan mengajarkan bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik, mengatur segala sesuatunya dengan terstruktur, berani ambil resiko, belajar mandiri, dan lain-lain. Selain itu dengan berwirausaha atau membangun sebuah usaha, secara tidak langsung kita telah membantu dalam mengurangi pengangguran yang terus bertambah setiap tahunnya. Berwirausaha tidak harus dengan biaya yang besar. Walau dengan modal yang kecil namun dengan pengelolaan yang baik dan terstruktur, berwirausaha pun menjadi suatu hal yang menyenangkan. Aku tidak bermaksud menganggap menjadi seorang karyawan itu gak bagus, ini cuma soal pilihan kok.
Dulu ketika kekayaan besar hanya dapat dibuat oleh perang, perang adalah bisnis; tetapi sekarang ketika kekayaan besar hanya dapat dibuat oleh bisnis, Bisnis adalah perang!

6. Nge-Blog – Kegiatan  cukup efektif dalam membuka cakrawala, berbagi informasi dengan orang banyak, sekaligus secara tidak langsung dengan nge-Blog kita telah menjadi bagian dari unsur media. Banyak sekali yang bisa kita bagikan kepada orang banyak dengan nge-Blog. Apa yang kita ketahui dan kuasai itu sudah bisa menjadi topik dalam blog kita. Terlebih kalau yang kita berikan ternyata berguna untuk teman-teman atau adik-adik kita dalam menambah ilmunya selain yang didapat dari sekolah. Aku berharap hal itu masuk dalam kategori mendapatkan pahala dari Tuhan, bukankah hal itu sudah sama selayaknya guru? Kalau demikian berarti anda termasuk pahlawan tanpa tanda jasa

Makna Hari Pahlawan


Setiap tahun kita mengenang jasa para pahlawan. Namun terasa, mutu peringatan Hari Pahlawan itu menurun dari tahun ke tahun. Kita sudah makin tidak menghayati makna hari pahlawan. Peringatan yang kita lakukan sekarang cenderung bersifat hanya seremonial saja. Memang kita tidak ikut mengorbankan nyawa seperti para pejuang di Surabaya pada waktu itu.Tugas kita saat ini adalah memberi makna baru kepahlawanan dan mengisi kemerdekaan sesuai dengan perkembangan zaman. Saat memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan, rakyat telah mengorbankan nyawanya. Kita wajib menundukkan kepala untuk mengenang jasa-jasa mereka. Karena itulah kita merayakan Hari Pahlawan setiap 10 November.Akan tetapi kepahlawanan tidak hanya sekedar itu saja. Dalam mengisi kemerdekaan pun kita dituntut untuk menjadi pahlawan. Menghadapi situasi seperti sekarang kita berharap muncul banyak pahlawan dalam segala bidang kehidupan. Bangsa ini sedang membutuhkan banyak pahlawan, pahlawan untuk mewujudkan Indonesia yang damai, Indonesia yang adil dan demokratis, dan Indonesia yang bersih dan bebas korupsi. Negeri kita sedang diwarnai kasus korupsi yang sudah mencapai stadium terakhir. Karena sudah melibatkan para pejabat tinggi dan yang paling menyedihkan sudah melibatkan para penegak hukumnya sendiri. Yang semestinya mereka membantu membrantas korupsi namun sekarang kebalikan dari semua itu. Dan kita sangat membutuhkan orang-orang berani untuk memberantasnya.Karena korupsi adalah akar dari kehancuran sebuah Negara. Karekteristik seorang pahlawan adalah jujur,pemberani,dan rela melakukan apapun demi kebaikan dan kesejahteraan orang banyak.

Setiap orang harus berjuang untuk menjadi pahlawan. Karena itu, 
hari pahlawan tidak hanya pada 10 November, tetapi berlangsung setiap hari dalam hidup kita. Setiap hari kita berjuang paling tidak menjadi pahlawan untuk diri kita sendiri dan keluarga. Artinya, kita menjadi warga yang baik dan meningkatkan prestasi dalam kehidupan masing-masing.Kita bertanya pada diri sendiri apakah kita rela mengorbankan diri untuk mengembangkan diri dalam bidang kita masing-masing dan mencetak prestasi dengan cara yang adil, pantas dan wajar. Itulah sebenarnya makna dari pahlawan yang harus kita wujudkan. Semoga kita masih ingta dan bisa memaknai apa itu hari pahlawan
.